Anak perempuanku yang bernama Rafa Aditya Salsabila (Wawa) selalu bikin ketawa dengan celoteh-celotehnya yang lucu. Ia memanggilku Mia. Disaat bermain dengan teman-temannya, ia yang paling aktif berbicara dengan gayanya yang ceriwis. Ethes, kata orang Jawa bilang. Dan lucunya teman-temannya itu hanya eh oh eh oh mendengar ucapan anakku. Karena meskipun usia mereka sama, tapi teman-teman Wa ini kalau bicara tidak selancar anakku. Tetangga pun bilang,” Wih… meski masih cadel, lancar sekali ya Wawa kalau bicara. Umurnya berapa sih? Tiga tahun juga kan?”
Banyak tetangga yang menanyakan umur Wawa ketika mendengar ia berceloteh, maklum karena kami orang baru. Dan selalu saja tetangga-tetangga baru kami ini bilang, “ Wih… ethes ya Wawa ini.”
Di lingkungan yang baru ini banyak sekali anak kecil yang usianya dibawah 1 tahun, dan ini membuat anakku gemes sama adik-adik kecil itu. Wa selalu pintar mengajak bercanda adik-adik kecil itu, mengajak main ciluk ba dan lain-lain.
Suatu hari sepulang bermain Wa berkata, “Mia aku mau adik, kayak adiknya tante itu loh.”
Aku tersenyum sambil mencari jawaban yang tepat, “ Iya… nanti ya.”
“Sekarang,” katanya mulai merajuk dan bikin aku bingung.
“Nanti kalau ayah pulang, bilang ke ayah ya kalau Wawa pingin punya adik,” kataku ngeles dan syukurlah ia mengerti.
Sorenya ketika suamiku pulang langsung diberondong dengan permintaan Wawa.
“Ayah… aku pingin punya adik,” kata Wa menggelayut manja.
“Adik? Nah itu adiknya di kardus,” kata suamiku menunjuk sebuah boneka di kardus mainannya.
“Bukan adik itu, tapi adik yang bisa gerak dan bisa nangis,” katanya mulai merajuk.
Aku pun mulai menjelaskan maksud dan keinginan Wa pada suami. Ayah Wa tersenyum dan berkata, “ Kapan-kapan ya…kalau ayah libur kita beli di mall.”
Aku tertawa mendengar perkataan suamiku dan lagi-lagi aku bersyukur karena Wa tak merajuk lagi. Namun ketika suatu hari kami ke mall, ternyata ia menagih janji pada ayahnya untuk dibeliin adik. Kami kebingungan dan akhirnya memberi jawaban bahwa ternyata di mall tak ada yang jual adik.
Esoknya tiap ada tetangga yang sedang menggendong adik kecil lewat depan rumah, Wa selalu bertanya,” Tante… itu adiknya beli di mana? Kok di mall nggak ada.”
Tetangga yang mendengar pertanyaan Wa langsung tertawa. Ujung-ujungnya perkataan mereka pun sama terhadapku, yakni untuk memberi adik pada Wa secepatnya.
Ada lagi yang membuat aku tersenyum heran dan selalu bertanya-tanya dengan celotehan Wa mengenai ayahnya. Ketika aku sibuk memasak, tiba-tiba Wa memanggilku untuk menonton TV. Benar-benar heboh ketika Wa memanggilku.
“Mia…Mia… cepat sini,” panggil Wa.
“Sebentar,” kataku.
“Mia… lihat itu kayak ayah ya…” kata anakku sambil menunjuk seorang artis tenar saat ini. Hah?? Nggak salah lihat kau nak, batinku.
“Masa sih?” tanyaku meyakinkannya.
“Iya, ayah cakep kayak yang di TV itu,” kata Wa lagi.
Huaaa…. aku tertawa geli mendengar ucapannya itu. Sorenya lagi-lagi artis yang tadi muncul di TV, memang tenar sih dan kebetulan suamiku sudah pulang dari kantor. Tak lama kemudian anakku kembali berceloteh mengenai artis yang ditontonnya itu.
“Apa nak? Ayah cakepnya kayak Afghan?” tanya suamiku girang.
“Iya, ayah cakep kayak yang di TV itu,” kata Wa lagi.
Gara-gara celotehan Wa ini suamiku selalu tertawa bangga di depanku. Padahal jelas-jelas yang dikatakan Wa tidak benar. Haduuuh…nak yang mirip apanya sich? Hehe…
Minggu, 05 Desember 2010
Kamis, 07 Oktober 2010
Misi Ramadhan (FF)
By : Ari Santi (adikku)
Ramadhan kali ini gerejaku menggelar "Buka Puasa Bersama" untuk umat muslim.
Upaya Pengkristenasian. Target minimal sepuluh orang yg harus aku murtadkan hampir rampung, tinggal 2 orang lagi.
Hemmh... Masih aku ingat peristiwa kemarin.Kamu menginap di sebelah kamar hotelku. Aku ketuk kamarmu, aku sodorkan kitab kebanggaanku... Injil. Kamu menerimanya dengan senyum. Besoknya kutemui dirimu, dan berharap kamu sudah membaca kitabku.Ternyata "belum" adalah jawabmu.Dua hari berikutnya, jawabanmu sama.
Aku kecewa...
Malam ini aku langsung menjumpaimu. Aku ingin tahu, sebab apa kamu tidak mau membaca kitabku…? Anehhh... Kamu malah mengajakku membaca Injil itu bersama-sama di kamarmu. Hatiku bersorak.
Cahaya lampu menerangi kamarmu yang bersih. Kulihat kamu menyalakan lilin. "Untuk apa lilin itu?" tanyaku heran. "Untuk membaca," jawabmu singkat. "Bukankah sudah ada lampu listrik yg terang, tidak perlu lilin lagi." Hardikku. "Tuan.... begitulah agama tuan. Bagaimana saya butuhkan, sedangkan sudah ada pada saya agama yg sangat terang dan menyempurnakan agama tuan." Uuuhh... dadaku sesak... Hidayah Allah datang, malam itu syahadat meluncur dari bibirku.
Hari ini, aku bakar semua atribut dan piagam gerejaku. Aku yakin pilihanku benar. Sepuluh hari lagi lebaran. Aku harus segera mengembalikan aqidah semua orang yang dulu aku murtadkan. Bantu hamba Ya ALLAH...
Ramadhan kali ini gerejaku menggelar "Buka Puasa Bersama" untuk umat muslim.
Upaya Pengkristenasian. Target minimal sepuluh orang yg harus aku murtadkan hampir rampung, tinggal 2 orang lagi.
Hemmh... Masih aku ingat peristiwa kemarin.Kamu menginap di sebelah kamar hotelku. Aku ketuk kamarmu, aku sodorkan kitab kebanggaanku... Injil. Kamu menerimanya dengan senyum. Besoknya kutemui dirimu, dan berharap kamu sudah membaca kitabku.Ternyata "belum" adalah jawabmu.Dua hari berikutnya, jawabanmu sama.
Aku kecewa...
Malam ini aku langsung menjumpaimu. Aku ingin tahu, sebab apa kamu tidak mau membaca kitabku…? Anehhh... Kamu malah mengajakku membaca Injil itu bersama-sama di kamarmu. Hatiku bersorak.
Cahaya lampu menerangi kamarmu yang bersih. Kulihat kamu menyalakan lilin. "Untuk apa lilin itu?" tanyaku heran. "Untuk membaca," jawabmu singkat. "Bukankah sudah ada lampu listrik yg terang, tidak perlu lilin lagi." Hardikku. "Tuan.... begitulah agama tuan. Bagaimana saya butuhkan, sedangkan sudah ada pada saya agama yg sangat terang dan menyempurnakan agama tuan." Uuuhh... dadaku sesak... Hidayah Allah datang, malam itu syahadat meluncur dari bibirku.
Hari ini, aku bakar semua atribut dan piagam gerejaku. Aku yakin pilihanku benar. Sepuluh hari lagi lebaran. Aku harus segera mengembalikan aqidah semua orang yang dulu aku murtadkan. Bantu hamba Ya ALLAH...
Mbah Ainun Sang Pahlawan (FF)
“Hei…, dari mana? Ayo bantu!” teriak Bagus yang sedang mendekorasi panggung. “Dari mengantar adik yang mau ikut upacara di sekolah jam sepuluh nanti,” jawabku senyum. Maklum sebagai tetangga baru aku harus banyak senyum.
“Bentar ya teman-teman… aku mau bantu mbah Ainun. Kok dari tadi kuperhatikan mbah Ainun kesulitan pasang bendera di tiang depan rumahnya itu,” kata Bagus.
Ku lihat Bagus membantu mbah Ainun. Nampak dari jauh mbah Ainun tertawa malu karena ia tidak bisa memasang bendera di tiangnya dari tadi. Tak lama Bagus kembali ke lokasi pentas.
“Pokoknya nanti malam acaranya harus meriah. Apalagi kemarin kita habis memenangkan lomba karnaval tahunan. Jadi rugi kalau tidak sukses acara malam ini,” kata Bagus sang ketua panitia.
“Ayo semuanya, sudah hampir jam sepuluh ini,” teriak Bagus lagi. Tapi aku dan lainnya sedang menatap seseorang dengan bajunya yang baru ganti.
“Itu mbah Ainun kan?” tanyaku.
“Betul. Tiap tanggal 17 Agustus mbah Ainun memang mengenakan kembali seragamnya semasa ia berjuang dulu. Jam sepuluh tepat ia akan berdiri untuk hormat pada merah putih sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tapi sayangnya ia tak pernah mendapat santunan dari pemerintah, seakan dilupakan. Lihat saja rumahnya, sangat tidak layak bagi pejuang. Namun mbah Ainun masih semangat. Karena pikun, ia selalu berpesan pada cucunya agar mengingatkannya jika hari kemerdekaan tiba,” jelas Bagus.
Mendengar penjelasan Bagus, serasa mataku ingin menangis. Karena melihat mbah Ainun berdiri dengan bantuan alat penyangga akibat kaki kirinya yang diamputasi demi membela bangsa. Ia berdiri di bawah bendera merah putih seakan masih berkobar semangat juangnya.
Sidoarjo, 26 Agustus 2010
“Bentar ya teman-teman… aku mau bantu mbah Ainun. Kok dari tadi kuperhatikan mbah Ainun kesulitan pasang bendera di tiang depan rumahnya itu,” kata Bagus.
Ku lihat Bagus membantu mbah Ainun. Nampak dari jauh mbah Ainun tertawa malu karena ia tidak bisa memasang bendera di tiangnya dari tadi. Tak lama Bagus kembali ke lokasi pentas.
“Pokoknya nanti malam acaranya harus meriah. Apalagi kemarin kita habis memenangkan lomba karnaval tahunan. Jadi rugi kalau tidak sukses acara malam ini,” kata Bagus sang ketua panitia.
“Ayo semuanya, sudah hampir jam sepuluh ini,” teriak Bagus lagi. Tapi aku dan lainnya sedang menatap seseorang dengan bajunya yang baru ganti.
“Itu mbah Ainun kan?” tanyaku.
“Betul. Tiap tanggal 17 Agustus mbah Ainun memang mengenakan kembali seragamnya semasa ia berjuang dulu. Jam sepuluh tepat ia akan berdiri untuk hormat pada merah putih sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tapi sayangnya ia tak pernah mendapat santunan dari pemerintah, seakan dilupakan. Lihat saja rumahnya, sangat tidak layak bagi pejuang. Namun mbah Ainun masih semangat. Karena pikun, ia selalu berpesan pada cucunya agar mengingatkannya jika hari kemerdekaan tiba,” jelas Bagus.
Mendengar penjelasan Bagus, serasa mataku ingin menangis. Karena melihat mbah Ainun berdiri dengan bantuan alat penyangga akibat kaki kirinya yang diamputasi demi membela bangsa. Ia berdiri di bawah bendera merah putih seakan masih berkobar semangat juangnya.
Sidoarjo, 26 Agustus 2010
Tangisan Ji (FF)
Ku lihat lagi naskahku, alhamdulillah selesai. Lalu kulihat jam di tanganku, huft… udah siang, sebentar lagi Kantor Pos akan segera tutup. Aku harus lekas ke sana, kalau tidak percuma saja kerja kerasku semalam. Sampai-sampai habis tarawih langsung kembali begadang di depan laptopku.
Kuperkirakan naskah cerpen ini akan tiba ke tangan media kurang lebih 3 hari kedepan. Tepat sebelum Idul Fitri kurang seminggu. Dan kalau tidak cepat-cepat kukirim hari ini, tentulah peluangku untuk memenangkan lomba fiksi tahunan akan berakhir karena hampir lupa lima hari kedepan sudah deadline.
Malam ini setelah tarawih kembali ku duduk depan laptopku. Semoga naskahku selesai tepat waktu dan segera meluncur ke penerbit langgananku. Nggak apa-apalah kalau malam ini harus begadang lagi.
Jam dinding sudah menunjukkan pk 03:15 WIB, waktunya sahur. Dan di meja makan ibuku sudah menunggu. Beliau tersenyum padaku. Oh ibu, betapa tegarnya dirimu walaupun tanpa pendamping lagi. Engkau masih setia pada ayah dan berjuang keras mengelola toko kelontong kita demi membiayai kuliahku. Engkau selalu berpesan, “banyak-banyaklah berdoa untuk ayahmu nak, karena doa anak yang sholeh Insya Allah akan membuat ayahmu tenang di alam kubur.”
“Alhamdulillah Ramadhan ini ibu hampir khatam Al-Qur’an, kurang 6 juz lagi. Bagaimana denganmu Ji? Pasti sebentar lagi sudah khatam, iya kan?” Pertanyaan ibu mengagetkanku.
Aku diam, dan tanpa berkata-kata aku menangis di pundak ibu. Maafkan aku bu, karena lebih sibuk mengejar deadline demi membantu biaya kuliahku. Ji baru seperempat membaca Al-Qur’an bu, padahal Ramadhan akan segera berakhir. Lalu Tangisku makin pecah di pelukan ibu.
Sidoarjo, 26 Agustus 2010
Kuperkirakan naskah cerpen ini akan tiba ke tangan media kurang lebih 3 hari kedepan. Tepat sebelum Idul Fitri kurang seminggu. Dan kalau tidak cepat-cepat kukirim hari ini, tentulah peluangku untuk memenangkan lomba fiksi tahunan akan berakhir karena hampir lupa lima hari kedepan sudah deadline.
Malam ini setelah tarawih kembali ku duduk depan laptopku. Semoga naskahku selesai tepat waktu dan segera meluncur ke penerbit langgananku. Nggak apa-apalah kalau malam ini harus begadang lagi.
Jam dinding sudah menunjukkan pk 03:15 WIB, waktunya sahur. Dan di meja makan ibuku sudah menunggu. Beliau tersenyum padaku. Oh ibu, betapa tegarnya dirimu walaupun tanpa pendamping lagi. Engkau masih setia pada ayah dan berjuang keras mengelola toko kelontong kita demi membiayai kuliahku. Engkau selalu berpesan, “banyak-banyaklah berdoa untuk ayahmu nak, karena doa anak yang sholeh Insya Allah akan membuat ayahmu tenang di alam kubur.”
“Alhamdulillah Ramadhan ini ibu hampir khatam Al-Qur’an, kurang 6 juz lagi. Bagaimana denganmu Ji? Pasti sebentar lagi sudah khatam, iya kan?” Pertanyaan ibu mengagetkanku.
Aku diam, dan tanpa berkata-kata aku menangis di pundak ibu. Maafkan aku bu, karena lebih sibuk mengejar deadline demi membantu biaya kuliahku. Ji baru seperempat membaca Al-Qur’an bu, padahal Ramadhan akan segera berakhir. Lalu Tangisku makin pecah di pelukan ibu.
Sidoarjo, 26 Agustus 2010
Pengantin Pagi (Lomba FF Pengantin Semesta)
Di hamparan hijau yang luas, beribu-ribu calon pengantin sedang menunggu agen biro jodohnya yang tak kunjung tiba. Para calon pengantin tahu bahwa semalam agen langganan nenek moyang mereka tengah marah di tempat lain akibat moral manusia yang mulai rusak.
Pagi ini para calon pengantin semangat menebar wangi embun mereka, berharap sang agen datang menemui dengan ramah. Namun sang agen belum juga menampakkan diri, sedangkan embun mereka mulai mengering. Mereka gundah ketika melihat matahari terus bergerak akan meninggalkan pagi. Hingga akhirnya mereka bertanya pada agen air dan agen serangga.
“Bersabarlah. Pasti datang sebelum matahari tepat di atas kita,” kata kedua agen.
Tak berapa lama, kedatangan sang agen mulai dirasakan para calon pengantin. Mereka bergembira dan menyambut dengan sukacita. Karena sang agen datang dengan ramah.
Lalu sang agen mulai menyapukan hembusannya di hamparan hijau yang tak lama lagi menghasilkan bulir-bulir padi. Dengan berdzikir, sang agen bertiup membawa serbuk sari terbang ke segala penjuru hingga akhirnya bisa sampai pada kepala putik. Maka pengantin-pengantin padi itu berbahagia, karena mereka akan memberi manfaat bagi anak cucu Adam.
Matahari terus bergerak tanpa beban meninggalkan pagi. Sang agen tersenyum setelah selesai tugasnya. Bahagia karena tak sia-sialah ia diciptakan sebagaimana tercantum dalam kitab Muhammad SAW.
“Dan Kami tiupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, dan kami beri minum kamu dengan air itu.” (Surat Al-Hijr:22)
***
NB :
Padi adalah tanaman istimewa. Pukul 9-11 pagi, padi akan melakukan penyerbukan sendiri. Kulit padi akan membuka secara otomatis, kemudian kotak benangsari-nya pecah menyerbuki putik dibantu angin.
Ilmu Padi : “ Makin berisi makin menunduk”
FF dengan 222 kata. Dalam rangka memperingati milad salah satu admin abatasa, yakni Adi Toha Jalaindra yang ke 2.
Ikutan yuk dengan berimajinasi ria tentang pengantin semesta
Info ada di : http://www.facebook.com/note.php?note_id=129427107106325
atau klik disini
Minggu, 26 September 2010
Diantara Kisah, Ada Doa Untuk Ibu
Ada pepatah mengatakan ‘kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah’. Meski pepatah itu benar adanya, tapi aku selalu berusaha agar kasihku terhadap ibu tidak hanya sepanjang galah. Karena aku ingin mencintainya sampai akhir masa.
Ibu bagiku adalah belahan jiwa, beliau yang selalu mengalirkan kasih sayang dan cinta dalam diri. Tanpa beliau tak tahu aku akan menjadi apa, atau mungkin jiwaku akan kering bagai tanah yang tak pernah tersiram hujan. Karena adanya ibu aku mendapatkan segalanya.
Kenangan ketika masa kecil
Berjuta kisah jika dituliskan. Ibuku adalah wanita anggun dan ayu, aku dan ayah sepakat tentang hal itu. Dalam mengarungi samudra kehidupan, beliau selalu tersenyum. Yang selalu ku ingat betapa ibu sangat sabar terhadap aku dan tiga saudara perempuanku. Sampai detik ini pun ibu tak pernah memukul kami, meski kami kerap membuat ibu terluka hatinya. Maafkan kami atas kenakalan waktu kecil ibu. Sungguh itu membuat kami menyesal.
Ibuku adalah wanita tangguh. Beliau tak pernah menyalahkan keadaan ketika harus berjuang sendiri mendidik anak-anaknya. Sebab ayah yang seorang sopir truk, kerap mengirimkan barang ke luar kota, bahkan ke luar pulau. Ibu pun setia dan membagikan kasih sayangnya dengan rata pada keempat anak perempuannya.
Ibuku bukan wanita biasa. Beliau tak ingin hanya berpangku tangan dan menunggu pemberian uang belanja dari ayah saja. Meski dengan pendidikan yang tak terlalu tinggi, tapi ibuku adalah pebisnis ulung. Kukatakan begitu karena ibu tak pernah menyerah dalam berdagang meskipun semua usahanya tidak selalu langgeng. Ibu tak pernah putus asa. Dari berdagang kecil-kecilan sampai berdagang barang-barang besar. Dari menjual Gery Chocolatos, jamu, nasi kuning, bakso, pakaian, sampai menjual produk furniture. Itu ibu lakukan demi anak-anaknya. Namun sekarang, ibu telah menentukan pilihannya untuk berjualan pakaian di rumah.
Ibuku wanita bijak dan tabah. Beliau tak pernah menyalahkan takdir ketika ayah harus diberhentikan dari pekerjaan karena pabrik tempat ayah bekerja bangkrut akibat krisis moneter. Dengan besar hati ibu menyirami hati ayah agar tak bersedih. Hingga ayah mampu bangkit dan berani untuk menjadi pedagang. Jadi memang benar adanya bahwa kesuksesan seorang suami terletak pada istrinya. Dan ini yang membuat kami bangga terhadap ibu.
Ketika aku dan saudara-saudaraku mulai menempuh hidup baru.
Ternyata ibuku juga bisa menangis. Padahal beliau selalu menyimpan kesedihannya dengan rapat. Setiap salah satu dari kami menikah, ibuku berlinang air mata. Jika ditanya, pastilah ibu akan menjawab, “ini adalah air mata bahagia”.
Oh ibu, sesungguhnya kami tahu bahwa dilubuk hati yang paling dalam, ibu sedang bersedih. Karena akan merasa jauh dengan anak-anaknya setelah menikah.
Kini apa yang ditakutkan ibu telah terjadi. Tak satupun dari kami, anak-anaknya yang sanggup mendampingi ibu, karena berada jauh darinya dan harus mengikuti suami.
Kami tahu bahwa ibu kesepian walau disamping ayah. Sebab ayah sering bercerita tentang kesedihan beliau.
Namun, sungguh disetiap ucapan kami ketika berdoa adalah mengharap kebaikan dan kesehatan untuk ibu. Karena aku tak ingin ibu bersedih, karena aku tak ingin ibu berlinang air mata.
Kini, meski aku jauh dari ibu, tapi tak henti-hentinya aku berdoa agar suatu hari nanti aku akan berbakti padanya dan selalu berada disampingnya. Sebab aku tak ingin bahwa kasihku untuk ibu hanya sepanjang galah.
Ya Rabb, kabulkanlah doaku agar suatu hari nanti aku yang merawat ibu dimasa senjanya. Ijinkan aku untuk selalu mengasihinya, dan jangan biarkan lisanku ataupun tindakanku akan menyakiti hatinya. Selalu lindungi ia, dan beri kebahagiaan padanya untuk menggapai cita-citanya yang terbesar. Mencium Ka’bah. Amin ya robbal alamiin.
Senin, 02 Agustus 2010
TIPS SEPUTAR MEMASAK
AGAR NASI TIDAK MUDAH BASI
Adakalanya nasi yang disimpan di suhu ruangan mudah sekalli basi. Untuk mengakalinya ketika memasak nasi tambahkan air jeruk nipis secukupnya.
NASI TERASA PULEN DAN KAYA SERAT
Agar nasi terasa pulen dan enak maka ketika memasak tambahkan bubuk agar2 putih secukupnya, tergantung banyak sedikitnya beras yang dimasak.
MENGURANGI RASA ASIN PADA MASAKAN
Jika Anda memasak keasinan, ambil kentang secukupnya lalu kupas, cuci, potong2 dan masukkan kedalam masakan. Maka rasa asin akan berkurang.
AGAR DAGING CEPAT EMPUK
* Tunggu air rebusan mendidih, baru masukkan daging
* Jika masak rendang atau masakan santan lainnya, masukkan daging setelah santan mendidih.
AGAR BAWANG GORENG RENYAH
Setelah bawang diiris tipis rendam bawang dalam larutan air garam selama 15 menit, tiriskan lalu goreng.
MENCEGAH TAHU GORENG TIDAK ASAM
Agar tidak berbau dan asam, tahu direbus dulu setelah 2-3 menit beri garam dan rebus sampai kurang lebih 8 menit. Angkat dan tiriskan biar air tidak menetes. Setelah itu goreng.
MENGHILANGKAN BAU AMIS PADA AYAM
Pada air yang digunakan untuk merebus ayam, beri jahe dan daun jeruk.
MENGHILANGKAN AMIS PADA TELUR BEBEK
* Setelah telur dipecah, maka buang tali pusar yang ada pada telur
* Bisa juga tambah beberapa tetes air jeruk nipis.
MENGUPAS BUAH PEAR DAN TOMAT
Agar lebih mudah mengupasnya, masukkan beberapa saat dalam air mendidih. Maka kulit akan mengelupas dengan cepat dan mudah.
MENGURANGI RASA PAHIT PADA PARE
Pare yang sudah dipotong2 beri garam lalu remas2 beberapa saat. Bilas dengan air panas. Beri garam lagi dan bilas lagi. Lakukan 2-3 kali, dijamin pare tidak akan pahit lagi.
MENGOLAH TALAS
Agar tidak berlendir, lumuri dengan garam. lalu bilas dengan air sampai bersih.
CARA MEMOTONG BAWANG MERAH
Agar tidak pedih dimata saat memotong bawang merah, maka setelah bawang dikupas masukkan bawang kedalam lemari es. Tunggu beberapa saat baru kemudian dipotong.
MEMBUAT KERIPIK KENTANG KRISPI
iris tipis kentang yang sudah dicuci bersih tanpa membuang kulitnya. Rendam selama kurang lebih 30 detik dalam air panas agar kandungan tepung kentang memudar. Goreng dalam minyak panas. Angkat, tiriskan. Jika sudah dingin segera simpan dalam wadah kedap udara/ toples.
MEREBUS SAYUR TETAP HIJAU
Tunggu air rebusan mendidih terlebih dahulu baru masukkan sayur. Tambahkan garam dan irisan bawang merah. Tutup. Jangan terlalu sering membuka tutup agar warna hijau lebih terjaga. Jika sudah matang siram dengan air dingin fungsinya untuk menghentikan proses pemanasan.
MENGHILANGKAN RASA PEDAS PADA CABE MERAH
Cabe yang sudah dibelah dua dan dibuang bijinya kemudian rendam dengan air yang sudah diberi garam.
Adakalanya nasi yang disimpan di suhu ruangan mudah sekalli basi. Untuk mengakalinya ketika memasak nasi tambahkan air jeruk nipis secukupnya.
NASI TERASA PULEN DAN KAYA SERAT
Agar nasi terasa pulen dan enak maka ketika memasak tambahkan bubuk agar2 putih secukupnya, tergantung banyak sedikitnya beras yang dimasak.
MENGURANGI RASA ASIN PADA MASAKAN
Jika Anda memasak keasinan, ambil kentang secukupnya lalu kupas, cuci, potong2 dan masukkan kedalam masakan. Maka rasa asin akan berkurang.
AGAR DAGING CEPAT EMPUK
* Tunggu air rebusan mendidih, baru masukkan daging
* Jika masak rendang atau masakan santan lainnya, masukkan daging setelah santan mendidih.
AGAR BAWANG GORENG RENYAH
Setelah bawang diiris tipis rendam bawang dalam larutan air garam selama 15 menit, tiriskan lalu goreng.
MENCEGAH TAHU GORENG TIDAK ASAM
Agar tidak berbau dan asam, tahu direbus dulu setelah 2-3 menit beri garam dan rebus sampai kurang lebih 8 menit. Angkat dan tiriskan biar air tidak menetes. Setelah itu goreng.
MENGHILANGKAN BAU AMIS PADA AYAM
Pada air yang digunakan untuk merebus ayam, beri jahe dan daun jeruk.
MENGHILANGKAN AMIS PADA TELUR BEBEK
* Setelah telur dipecah, maka buang tali pusar yang ada pada telur
* Bisa juga tambah beberapa tetes air jeruk nipis.
MENGUPAS BUAH PEAR DAN TOMAT
Agar lebih mudah mengupasnya, masukkan beberapa saat dalam air mendidih. Maka kulit akan mengelupas dengan cepat dan mudah.
MENGURANGI RASA PAHIT PADA PARE
Pare yang sudah dipotong2 beri garam lalu remas2 beberapa saat. Bilas dengan air panas. Beri garam lagi dan bilas lagi. Lakukan 2-3 kali, dijamin pare tidak akan pahit lagi.
MENGOLAH TALAS
Agar tidak berlendir, lumuri dengan garam. lalu bilas dengan air sampai bersih.
CARA MEMOTONG BAWANG MERAH
Agar tidak pedih dimata saat memotong bawang merah, maka setelah bawang dikupas masukkan bawang kedalam lemari es. Tunggu beberapa saat baru kemudian dipotong.
MEMBUAT KERIPIK KENTANG KRISPI
iris tipis kentang yang sudah dicuci bersih tanpa membuang kulitnya. Rendam selama kurang lebih 30 detik dalam air panas agar kandungan tepung kentang memudar. Goreng dalam minyak panas. Angkat, tiriskan. Jika sudah dingin segera simpan dalam wadah kedap udara/ toples.
MEREBUS SAYUR TETAP HIJAU
Tunggu air rebusan mendidih terlebih dahulu baru masukkan sayur. Tambahkan garam dan irisan bawang merah. Tutup. Jangan terlalu sering membuka tutup agar warna hijau lebih terjaga. Jika sudah matang siram dengan air dingin fungsinya untuk menghentikan proses pemanasan.
MENGHILANGKAN RASA PEDAS PADA CABE MERAH
Cabe yang sudah dibelah dua dan dibuang bijinya kemudian rendam dengan air yang sudah diberi garam.
Rabu, 21 Juli 2010
Manfaat ASI dan Kolostrum
Kodrat dari seorang wanita setelah melahirkan adalah menyusui. Seorang suami juga mempunyai peran penting disini. Dengan perhatian serta dukungan suami Insya Allah seorang istri akan bersemangat dan tanpa beban dalam menyusui anaknya. Karena tidak jarang banyak para ibu yang merasa ketakutan ketika akan menyusui bahkan sampai menangis. Mungkin ini karena stress setelah melahirkan yang disebut Baby Blues Syndrome, bisa jadi karena lelah setelah melahirkan dan perubahan hormon si ibu.
Seorang suami harus mengerti kondisi ini agar tidak berpengaruh buruk bagi istri dan anaknya. Karena apa? Sebab stress pada ibu bisa menyebabkan ASI tidak keluar. Dan anakpun akan kehilangan haknya mendapat asupan gizi dari ibunya. padahal ASI banyak sekali keutamaan dan manfaatnya.
ASI pertama yang keluar disebut kolostrum dan warnanya kekuning-kuningan. Kolostrum adalah ASI yang terbaik dan paling banyak mengandung zat antibodi. Diantaranya kolostrum akan membantu pengeluaran tinja pertama bayi baru lahir berwarna hijau tua yang sudah ada dalam usus bayi ketika masih dalam rahim ibunya. Jadi, rugi sekali kalau bayi yang baru lahir tidak segera disusukan. Apalagi kalau sampai kolostrum dibuang. Karena masih banyak para ibu yang belum paham akan pentingnya kolostrum ini. Bahkan mereka sengaja membuangnya karena mereka menganggap ASI yang berwarna kuning itu mengandung penyakit.
Tapi seiringan dengan perkembangan zaman program pemberian Kolostrum dan ASI sudah digalakkan. Seperti banyak Rumah Sakit yang melakukan program inisiasi dini pada bayi.
Lalu kenapa sich harus ASI? Kenapa harus ASI EKSKLUSIF? Kan banyak susu formula bayi dengan berbagai merk dan terkenal disertai komposisi dan daftar gizi? Apalagi sekarang banyak para ibu yang memilih untuk menjadi wanita karir. Jawabannya karena ASI adalah produk unggulan yang tidak ada bandingannya. Berikut adalah keutamaan ASI :
Seorang suami harus mengerti kondisi ini agar tidak berpengaruh buruk bagi istri dan anaknya. Karena apa? Sebab stress pada ibu bisa menyebabkan ASI tidak keluar. Dan anakpun akan kehilangan haknya mendapat asupan gizi dari ibunya. padahal ASI banyak sekali keutamaan dan manfaatnya.
ASI pertama yang keluar disebut kolostrum dan warnanya kekuning-kuningan. Kolostrum adalah ASI yang terbaik dan paling banyak mengandung zat antibodi. Diantaranya kolostrum akan membantu pengeluaran tinja pertama bayi baru lahir berwarna hijau tua yang sudah ada dalam usus bayi ketika masih dalam rahim ibunya. Jadi, rugi sekali kalau bayi yang baru lahir tidak segera disusukan. Apalagi kalau sampai kolostrum dibuang. Karena masih banyak para ibu yang belum paham akan pentingnya kolostrum ini. Bahkan mereka sengaja membuangnya karena mereka menganggap ASI yang berwarna kuning itu mengandung penyakit.
Tapi seiringan dengan perkembangan zaman program pemberian Kolostrum dan ASI sudah digalakkan. Seperti banyak Rumah Sakit yang melakukan program inisiasi dini pada bayi.
Lalu kenapa sich harus ASI? Kenapa harus ASI EKSKLUSIF? Kan banyak susu formula bayi dengan berbagai merk dan terkenal disertai komposisi dan daftar gizi? Apalagi sekarang banyak para ibu yang memilih untuk menjadi wanita karir. Jawabannya karena ASI adalah produk unggulan yang tidak ada bandingannya. Berikut adalah keutamaan ASI :
- Bayi akan mempunyai kekebalan tubuh yang tinggi terhadap penyakit.
- mengurangi resiko terkena infeksi lambung usus, sembelit, diare, demam dan alergi.
- Melindungi bayi dari Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi.
- Bayi akan cepat sembuh bila sakit, karena ASI adalah obat dan makanan terbaik bagi bayi.
- ASI tidak akan pernah basi, bebas kuman dan selalu siap tersedia jika dibutuhkan.
- Kontak batin antara ibu dan anak akan lebih kuat melalui tatapan mata dan badan ketika menyusui.
Dengan memberikan ASI untuk bayi, maka akan ada keuntungan buat si ibu, yakni:
- Ibu bisa cepat langsing kembali karena lemak yang tertimbun selama hamil akan pindah kedalam ASI (Saya pun mengalaminya dengan berkurangnya BB sekitar 12 kg dengan cepat, padahal makan saya banyak lho dan nafsu makan saya besar karena cepat lapar karena menyusui).
- Hisapan bayi membantu rahim menciut, sehingga mengurangi resiko pendarahan.
- Mengurangi resiko terkena kanker rahim dan kanker payudara.
- ASI hemat waktu, murah dan praktis sehingga memudahkan ibu dan tidak perlu repot mencuci dan merebus botol susu.
Selasa, 20 Juli 2010
Mi Instan, Jangan tiap hari dunk...
Mi instan bukanlah makanan yang menyehatkan. Bahkan, beberapa penelitian sudah mengaitkannya dengan beberapa penyakit yang cukup berat seperti penyakit kanker. Lebih memprihatinkan lagi mi instan bukan dikonsumsi oleh orang dewasa saja, tapi juga balita. Mungkin ibunya yang males masak atau ya karena masak mi instan itu mudah, cepat dan praktis. Tapi, ya jangan tiap hari dunk... kasihan anak-anak kita.
Suatu hari ketika saya sedang menyuapi anak saya, disitu pula ada banyak teman-temannya yang sedang bermain lalu mendekati kami. "Wawa maem sama apa tante?", kata salah seorang anak. "Maem sama sayur, wawa suka. Vian mau?" tanyaku. "Enggak ah, aku nggak suka sayur, aku sukanya maem sama mi (yg dimaksud adalah mi instan), sama kayak Udin ya kan Din..?" Yang namanya Udinpun mengangguk. "Iya tante.. mi itu enak,"kata Udin kemudian.
Nah dari sini sayapun jadi tahu semua anak akan menyukai mi instan tak terkecuali anak saya sendiri. Untuk itu cara menyiasati agar mi instan tidak berakibat buruk bagi kesehatan, diantaranya :
- Agar lebih bergizi, mi instan bisa ditambahkan telur atau sumber protein lainnya.
- Jangan lupa selalu tambahkan sayur.
- Masaklah mi instan dengan air yang banyak dan masak sampai betul-betul matang.
- Janganlah mengkonsumsi kuah mi instan.
- Jangan mengkonsumsi mi instan tiap hari, apalagi buat balita. Sebisa mungkin jauhkan balita anda dari konsumsi mi instan. Karena balita akan susah makannya selain dengan mi instan ini.
- Ibu hamil sebaiknya juga menghindari mi instan.
- Mi instan mengandung garam yang cukup tinggi, jadi penderita hipertensi sebaiknya membatasi dan lebih baik lagi menghindarinya.
- Jangan membiasakan mi instan sebagai makanan utama.
Demikianlah sedikit info yang bisa saya berikan, semoga bermanfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)