By : Ari Santi (adikku)
Ramadhan kali ini gerejaku menggelar "Buka Puasa Bersama" untuk umat muslim.
Upaya Pengkristenasian. Target minimal sepuluh orang yg harus aku murtadkan hampir rampung, tinggal 2 orang lagi.
Hemmh... Masih aku ingat peristiwa kemarin.Kamu menginap di sebelah kamar hotelku. Aku ketuk kamarmu, aku sodorkan kitab kebanggaanku... Injil. Kamu menerimanya dengan senyum. Besoknya kutemui dirimu, dan berharap kamu sudah membaca kitabku.Ternyata "belum" adalah jawabmu.Dua hari berikutnya, jawabanmu sama.
Aku kecewa...
Malam ini aku langsung menjumpaimu. Aku ingin tahu, sebab apa kamu tidak mau membaca kitabku…? Anehhh... Kamu malah mengajakku membaca Injil itu bersama-sama di kamarmu. Hatiku bersorak.
Cahaya lampu menerangi kamarmu yang bersih. Kulihat kamu menyalakan lilin. "Untuk apa lilin itu?" tanyaku heran. "Untuk membaca," jawabmu singkat. "Bukankah sudah ada lampu listrik yg terang, tidak perlu lilin lagi." Hardikku. "Tuan.... begitulah agama tuan. Bagaimana saya butuhkan, sedangkan sudah ada pada saya agama yg sangat terang dan menyempurnakan agama tuan." Uuuhh... dadaku sesak... Hidayah Allah datang, malam itu syahadat meluncur dari bibirku.
Hari ini, aku bakar semua atribut dan piagam gerejaku. Aku yakin pilihanku benar. Sepuluh hari lagi lebaran. Aku harus segera mengembalikan aqidah semua orang yang dulu aku murtadkan. Bantu hamba Ya ALLAH...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar