Rabu, 21 Juli 2010

Manfaat ASI dan Kolostrum

Kodrat dari seorang wanita setelah melahirkan adalah menyusui. Seorang suami juga mempunyai peran penting disini. Dengan perhatian serta dukungan suami Insya Allah seorang istri akan bersemangat dan tanpa beban dalam menyusui anaknya. Karena tidak jarang banyak para ibu yang merasa ketakutan ketika akan menyusui bahkan sampai menangis. Mungkin ini karena stress setelah melahirkan yang disebut Baby Blues Syndrome, bisa jadi karena lelah setelah melahirkan dan perubahan hormon si ibu.

Seorang suami harus mengerti kondisi ini agar tidak berpengaruh buruk bagi istri dan anaknya. Karena apa? Sebab stress pada ibu bisa menyebabkan ASI tidak keluar. Dan anakpun akan kehilangan haknya mendapat asupan gizi dari ibunya. padahal ASI banyak sekali keutamaan dan manfaatnya.

ASI pertama yang keluar disebut kolostrum dan warnanya kekuning-kuningan. Kolostrum adalah ASI yang terbaik dan paling banyak mengandung zat antibodi. Diantaranya kolostrum akan membantu pengeluaran tinja pertama bayi baru lahir berwarna hijau tua yang sudah ada dalam usus bayi ketika masih dalam rahim ibunya. Jadi, rugi sekali kalau bayi yang baru lahir tidak segera disusukan. Apalagi kalau sampai kolostrum dibuang. Karena masih banyak para ibu yang belum paham akan pentingnya kolostrum ini. Bahkan mereka sengaja membuangnya karena mereka menganggap ASI yang berwarna kuning itu mengandung penyakit.

Tapi seiringan dengan perkembangan zaman program pemberian Kolostrum dan ASI sudah digalakkan. Seperti banyak Rumah Sakit yang melakukan program inisiasi dini pada bayi.
Lalu kenapa sich harus ASI? Kenapa harus ASI EKSKLUSIF? Kan banyak susu formula bayi dengan berbagai merk dan terkenal disertai komposisi dan daftar gizi? Apalagi sekarang banyak para ibu yang memilih untuk menjadi wanita karir. Jawabannya karena ASI adalah produk unggulan yang tidak ada bandingannya. Berikut adalah keutamaan ASI :
  1. Bayi akan mempunyai kekebalan tubuh yang tinggi terhadap penyakit.
  2. mengurangi resiko terkena infeksi lambung usus, sembelit, diare, demam dan alergi.
  3. Melindungi bayi dari Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi.
  4. Bayi akan cepat sembuh bila sakit, karena ASI adalah obat dan makanan terbaik bagi bayi.
  5. ASI tidak akan pernah basi, bebas kuman dan selalu siap tersedia jika dibutuhkan.
  6. Kontak batin antara ibu dan anak akan lebih kuat melalui tatapan mata dan badan ketika menyusui.

Dengan memberikan ASI untuk bayi, maka akan ada keuntungan buat si ibu, yakni:

  • Ibu bisa cepat langsing kembali karena lemak yang tertimbun selama hamil akan pindah kedalam ASI (Saya pun mengalaminya dengan berkurangnya BB sekitar 12 kg dengan cepat, padahal makan saya banyak lho dan nafsu makan saya besar karena cepat lapar karena menyusui).
  • Hisapan bayi membantu rahim menciut, sehingga mengurangi resiko pendarahan.
  • Mengurangi resiko terkena kanker rahim dan kanker payudara.
  • ASI hemat waktu, murah dan praktis sehingga memudahkan ibu dan tidak perlu repot mencuci dan merebus botol susu.
Nah ibu-ibu alangkah baiknya kalau buah hati kita mendapatkan ASI dan lebih baik lagi menggenapkannya sampai 2 tahun.

Selasa, 20 Juli 2010

Mi Instan, Jangan tiap hari dunk...

Mi instan bukanlah makanan yang menyehatkan. Bahkan, beberapa penelitian sudah mengaitkannya dengan beberapa penyakit yang cukup berat seperti penyakit kanker. Lebih memprihatinkan lagi mi instan bukan dikonsumsi oleh orang dewasa saja, tapi juga balita. Mungkin ibunya yang males masak atau ya karena masak mi instan itu mudah, cepat dan praktis. Tapi, ya jangan tiap hari dunk... kasihan anak-anak kita.
Suatu hari ketika saya sedang menyuapi anak saya, disitu pula ada banyak teman-temannya yang sedang bermain lalu mendekati kami. "Wawa maem sama apa tante?", kata salah seorang anak. "Maem sama sayur, wawa suka. Vian mau?" tanyaku. "Enggak ah, aku nggak suka sayur, aku sukanya maem sama mi (yg dimaksud adalah mi instan), sama kayak Udin ya kan Din..?" Yang namanya Udinpun mengangguk. "Iya tante.. mi itu enak,"kata Udin kemudian.
Nah dari sini sayapun jadi tahu semua anak akan menyukai mi instan tak terkecuali anak saya sendiri. Untuk itu cara menyiasati agar mi instan tidak berakibat buruk bagi kesehatan, diantaranya :
  1. Agar lebih bergizi, mi instan bisa ditambahkan telur atau sumber protein lainnya.
  2. Jangan lupa selalu tambahkan sayur.
  3. Masaklah mi instan dengan air yang banyak dan masak sampai betul-betul matang.
  4. Janganlah mengkonsumsi kuah mi instan.
  5. Jangan mengkonsumsi mi instan tiap hari, apalagi buat balita. Sebisa mungkin jauhkan balita anda dari konsumsi mi instan. Karena balita akan susah makannya selain dengan mi instan ini.
  6. Ibu hamil sebaiknya juga menghindari mi instan.
  7. Mi instan mengandung garam yang cukup tinggi, jadi penderita hipertensi sebaiknya membatasi dan lebih baik lagi menghindarinya.
  8. Jangan membiasakan mi instan sebagai makanan utama.

Demikianlah sedikit info yang bisa saya berikan, semoga bermanfaat.